123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Monday, October 24, 2016

Penyakit Kronis Kaum Hawa #2

Pernah suatu hari saya terheran, menerka-nerka mengapa sikap dosen kesayangan saya tak seceria biasanya. Ada apa gerangan? Beliau seperti sedang kecewa, entah dengan siapa. Seakan mau mengutarakan kekecewaannya, beliau pun berkata,
"Sekarang penyakit TIDAK PERCAYA DIRI sudah menggerogoti KAUM HAWA nak."
"Maksud ibu?" tanyaku tak paham.
"Lihat saja sekarang, segala upaya di lakukan utk menarik perhatian," kata beliau menjelaskan.
Saya yang sudah berusaha keras untuk memahami tapi tidak juga paham pun kembali bertanya, "Perhatian bu?"
Seakan tahu gelagat saya yang kebingungan, beliau pun menjelaskan lebih panjang,
"Wanita yang Percaya Diri pasti yakin, TANPA HARUS memamerkan perhiasan berharga miliknya pun ia sudah bisa membuat seorang atau bahkan lebih kaum adam jatuh hati padanya. Jika benar ia PERCAYA DIRI maka ia tak akan malu dan justru akan sangat bangga ketika mengenakan pakaiannya--yang berbahan tebal, longgar, serta lebar, --menutupi seluruh perhiasan yang ada padanya. Dan jika ia memang benar-benar wanita yang PERCAYA DIRI, maka sekejappun takkan pernah ia biarkan martabatnya jatuh karena tingkah lakunya yg tak mengenal akhlak."
Saking khusyu'nya mencerna perkataan beliau, saya jadi terbengong.
"Can you catch what I mean, dear?" lanjutnya yang spontan membuat saya sadar dari keterbengongan itu.
Dengan sigap saya pun menjawab, "Siap bu.. saya mengerti. Hanya saja saya tidak pernah berpikir kearah itu. Mengkorelasikan antara ketidak-percayaan diri dengan pemakaian hijab. Itu pembicaraan yang sangat menarik bu.. hehe"

Cukup menggelitik bukan, apa yang yang telah beliau utarakan?
Bagi saya, apa yang diutarakan ibu dosen memang benar adanya. Mengapa?

Coba cermati kalimat ini, “I feel more confident without  hijab. And I’m so unconfident wearing it.. No, I don’t wanna wear it. Coz It just cover my beauty. So, if I wear it, I’m not pretty.”

Kalimat di atas adalah salah satu contoh alasan yang dilontarkan kaum wanita muslim atas ketidakinginannya dalam mengenakan hijab. Meskipun kalimat tersebut hanyalah hasil dari asumsi saya pribadi, akan tetapi saya bisa pastikan bahwa kalimat tersebut pasti pernah atau bahkan selalu hadir di dalam setiap hati mereka––para wanita yang KTPnya berstatuskan “Islam” akan tetapi enggan mengenakan hijab. Ketidakpercayaan diri inilah yang tanpa disadari menjadi motivasi terbesar mereka untuk tetap berpenampilan terbuka, --menonjolkan bagian-bagian dari fisiknya yang dapat membahagiakan setiap mata yang melihatnya. Percayakah Anda?

Mari sejenak kita berkaca pada fenomena-fenomena berbau ‘wanita’ di negeri Nusantara. Apakah masyarakat di negeri ini mengenal yang namanya prostitusi? Tentu jawabannya adalah Ya. Mengapa? Tentu sebagian besar akan menjawab, karena banyaknya kasus dan berita. Atas dasar apa mereka melakukannya? Kalian pun pasti akan melontarkan berbagai macam persepsi. Entah karena intensitas hasrat seksualnya yang tinggi, keinginan mendapatkan kepuasan seksual yang berlebihan, pun alasan-alasan lain yang kesemuanya sangat erat kaitannya dengan “perilaku menarik perhatian lawan jenis”.

Apa buktinya? Tentu saja, pakaian-pakaian mereka yang super vulgare adalah hal pertama yang bisa disoroti. Lalu, penampilan mereka dalam berias atau menggunakan make up yang berlebihan, perilaku mereka yang seolah-olah ingin memperlihatkan ke-sexy-an, bahkan sampai pada tindakan mengoperasi bagian fisik tertentu sebagai upaya menutupi kekurangan dan mempercantik diri.

Menurut Anda, apakah orang-orang semacam itu memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi terhadap dirinya? Percaya diri dengan tindakan-tindakan mempercantik diri misalnya, atau berpenampilan seperti bintang Hollywood misalnya. Apakah perilaku-perilaku tersebut mencerminkan kepercayaan diri yang tinggi? Apakah mereka –yang berperilaku seperti itu adalah orang-orang yang bisa menerima keadaan dirinya sendiri beserta seluruh kekurangan yang melekat padanya? Bagaimana menurut Anda?

Kalau menurut saya, orang-orang semacam itu bisa dikatakan memiliki penerimaan diri yang rendah. Dengan kata lain, mereka belum sepenuhnya bersyukur atas segala kondisi real yang dimilikinya. Sehingga apabila penerimaan dirinya rendah, maka tingkat percaya dirinya pun rendah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa penerimaan diri dan kepercayaan diri memiliki hubungan yang signifikan positif.

Bukan hanya prostitusi, rendahnya tingkat percaya diri kaum wanita ini juga dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari. Apakah Anda menyadari bahwa hal-hal kecil seperti mempercantik gaya rambut, mewarnainya, berpakaian ketat, memakai pakaian di atas lutut, memakai make up tebal, dan sejenisnya, adalah beberapa cara yang dilakukan wanita dalam rangka meningkatkan percaya dirinya? Tentu saja. Hal-hal semacam itu tentu dilakukan wanita untuk meningkatkan rasa percaya diri. Ada pula yang melakukannya untuk mendapatkan perhatian dan ketertarikan dari lawan jenis atau lelaki yang diincarnya. Hal yang sudah umum bukan? Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak memperdulikannya dan malah menganggapnya sebagai suatu yang lumrah dan biasa saja. Kebanyakan dari kita mungkin lupa bahwa ‘tidak percaya diri’ juga bisa membuat kita melakukan perbuatan-perbuatan berdosa pun melanggar norma. Ya, wanita memang banyak yang lupa, bahwa mereka sering sekali melukai Tuhannya dengan perbuatan-perbuatan asusilanya.

Dengan demikian, setujukah Anda bahwa wanita yang memamerkan auratnya atau berpakaian tidak sepatutnya adalah mereka yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah? Dan setujukah Anda apabila saya memiliki statement bahwa “Unconfident Disease” adalah penyakit kronis kaum wanita? (Jawab di kolom komentar ya.. :D )

Sebagai paragraf penutup, saya ingin menyimpulkan dan menambahkan beberapa hal. Pertama, menurut saya, seorang wanita yang dengan bahagianya memamerkan bentuk tubuhnya, pun memakai pakaian yang tidak sesuai dengan norma, adalah seorang wanita yang teridap penyakit “Tidak Percaya Diri”. Kedua, seorang wanita yang dapat dikatakan memiliki kepercayaan diri yang tinggi adalah dia yang dapat menjaga perilaku serta penampilannya sesuai dengan norma atau kaidah-kaidah yang dianutnya. Apabila ia seorang muslim, maka ia berhijab, menutup aurat sesuai syariat, pun berperilaku sesuai akhlak. Dan apabila ia non muslim, ia pun dapat menjaga perilakunya, tindak-tanduknya, pun penampilan yang sesuai dengan kaidah yang ditetapkan oleh agamanya. Bukankah semua agama selalu mengajarkan tentang kebaikan? Bukan hanya Islam kan? Dan yang terakhir, saya hanya ingin mengajak Anda untuk berkaca. Mengintrospeksi diri lebih tepatnya. Mari kita renungkan, sudah percaya diri kah kita? Sebesar apa rasa percaya dirinya?

Mari menjadi agen perubahan! Menjadi lebih baik mulai dari sekarang. Untuk diri sendiri, bangsa, pun negara. Bersedia kan?
Dekati Sang Ilahi! Maka tingkat percaya dirimu akan melambung tinggi!

Salam Literasi :) 

-Diah Fatimatuzzahra-

Monday, October 10, 2016

Apa Kabar Umat Muhammad? Masih Ingatkan dengan Al-Husain?

Kamu tahu, apa itu  ASYURO'
Bukan hanya sekali saya bertemu dengan umat Muhammad --yang dengan sepenuh hati mengatakan bahwa hari Asyuro' adalah hari yang *membahagiakan. Bahkan hari raya untuk bersenang-senang. Sayang sekali kan? 

APA ITU ASYURO' ? ADA APA DI 10 MUHARRAM? 

Ketika pasukan Al-Husain (72 orang) dikepung pasukan musuh (68.000 orang)

ASYURO'. PERISTIWA TERBANTAINYA CUCUNDA NABI SAW, HUSAIN BIN ALI BIN ABI THALIB SA --DI SEBUAH PADANG BERNAMA KARBALA'.  Sebuah tragedi yang menyayat hati setiap insan. 

Kala itu, Jumat 10 Muharram tahun ke-61 Hijriah.
Al-Husain seorang diri. Tiada kawan. Hanya ada lawan. Al-Husain berjuang-- sendirian. Para pembelanya sudah habis berguguran. Al-Husain meminta pertolongan, tapi tiada satupun jawaban selain cacian pun serangan dari pasukan durjana, Yazid bin Muawiyah. HUSAIN... HUSAIN DIBANTAI. DISERANG RIBUAN PEDANG. DIHUJANI RIBUAN TOMBAK. TUBUHNYA HANCUR. KENINGNYA PECAH. BERSIMBAH DARAH. HUSAIN.. HUSAIN TERJATUH. TERSUNGKUR-SUNGKUR. TERBENTUR-BENTUR. TUBUHNYA HANCUR. DIINJAK-INJAK KUDA. DITENDANG-TENDANG PARA PENDURJANA. TUBUHNYA TERBELAH-BELAH, TERPISAH DARI KEPALANYA. PENDURJANA ITU, MENYEMBELIHNYA. MEMISAHKAN LEHER DARI TUBUHNYA. LEHERNYA DITANCAPKAN DI UJUNG TOMBAK. DIPERTONTONKAN. DIARAK KELILING KOTA. SEMESTA MENANGIS. SEMESTA TERLUKA. SEMESTA BERGELAYUT LARA. HUSAIN..... Husain.. begitulah derita Husain.. begitulah derita di padang karbala'.. begitulah yang sejatinya terjadi pada hari Asyura'. 10 Muharram sampai kapanpun akan selalu menderita. Ya, Asyuro' adalah derita. Dan sampai kapanpun luka di 10 Muharram tak akan pernah berubah menjadi bahagia (layaknya orang-orang bilang bahwa hari Asyura' adalah hari yang membahagiakan). Tidak. Bagi kami--pecinta Al-Husain, derita di 10 Muharram tidak akan pernah berganti wujud menjadi kebahagiaan. 

KAU TAHU HUSAIN BIN ALI KAN????????? Seharusnya kalau kau tahu siapa Al-Husain kau pasti tahu Asyuro'. Seharusnya kalau kau tahu Al-Husain, kau tak mungkin mengatakan bahwa asyuro' itu hari bahagia. Kecuali kalau kau tahu, tapi hanya sebatas tahu. 
Duhai kawanku, kau tahu seberapa besar cinta rasulullah pada cucunya Al-Husain? Kau tahu, betapa terlukanya pun tercabik-cabiknya batin keluarga Muhammad akan derita Al-Husain? Kau tahu kawan? Sungguh, aku percaya kalau kamu adalah salah satu dari umat Muhammad yang belum mengetahui tragedi ini sehingga baru tahu bersamaan dengan ketika kamu membaca tulisanku ini, maka aku percaya batinmu pasti juga ikut terluka. Jelas terluka. Duhai, siapalah yang tak merasakan luka bila belahan jiwa rasulullah didzolimi? Bahkan sungguh.. ini adalah tragedi kedzoliman terbesar. Dan sekali lagi sangat disayangkan, karna tidak semua pecinta Muhammad SAW mengerti akan ini. 
Sekarang, kamu tahukan BETAPA SAKITNYA KELUARGA NABI??????

Lalu,  sisi sebelah mana yang kau bilang MEMBAHAGIAKAN, kawan? sisi yang mana? Ahh barangkali bukan peristiwa ini maksudmu. Barangkali kau memang baru tahu sehingga kau bilang begitu. Bukan -hanya tahu, tapi tak mau mencari tahu, pun tak mau tahu, dan akhirnya menjadi tidak tahu-. Semoga saja, kau tak seperti itu.

Ahhhh, tapi salahkah aku kalau aku tak percaya dengan ketidaktahuanmu? Sungguh, aku tak percaya kalau kau bilang kau mencintai rasul mu sementara kau tak tahu tragedi memilukan itu. Aku tak percaya kalau kau bilang kau mencintai rasul mu sementara keluarganya saja kau tak tahu. Lalu, SEPERTI APA KELUARGA NABI DI MATAMU???? Sungguh, kau harus tahu dan berhak untuk tahu, bahwa AL-HUSAIN LAH SANG PELOPOR AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR. AL-HUSAIN LAH SANG REVOLUSIONER PENEGAK KEBENARAN. ADALAH BELIAU --SAYYIDINA HUSAIN, SANG PENYELAMAT AGAMA ISLAM.

Lalu, bagaimana tanggapanmu akan tragedi memilukan ini??? Bagaimana hati nuranimu? Bagaimana air matamu? Sungguh, aku yakin hatimu pasti jua merasakan pilu kan kawan-kawanku (?) Karna sungguh, akan ada surga bagi setiap mata-mata yang menangisi Al-Husain. Akan ada cinta dari Nabi termulia bagi setiap hati-hati yang mencintai Al-Husain. Pun akan ada pelukan terhangat dari bidadari surga (Fathimah Az-Zahra) bagi jiwa2 yang turut berbela sungkawa atas tragedi yang menimpa putra tercintanya. (Semoga setiap air mata yang terlinang untuk cucunda Nabi tersayang, senantiasa mendapat pelukan dari Sang Maha Cinta pun mereka --para bidadarabidadari kesayanganNya).  

Maka berbelasungkawalah kawan, seperti yang guru besarmu lakukan. IMAM SYAFI'I. Guru besar yang sangat kau teladani. Kau tahu? Air matanya berderai, hatinya merintih --tiap kali mengingat tragedi di 10 Muharram itu. Kau tahukan? Ahh jangan bilang kau tak tahu. Maka bersedialah kau kukasih tahu. Beliau sangat mencintai Al-Husain. Pun kurasa semua pengikut beliau diperintahkan untuk mencintai Al-Husain. 
Barangkali kau pun pernah dengar,

sebuah syair dari beliau (IMAM SYAFI'I) untuk SAYYIDINA HUSAIN SA; 

"Hatiku mengeluh, karena hati manusia sedang merana
Kantuk tak lagi datang, susah tidur membuatku pusing
Wahai siapa yang akan menyampaikan pesanku kepada al-Husain?
Yang dibantai meski tak berdosa
Bajunya seakan-akan dicelup basah dengan warna merah
Kini bahkan pedang pun meratap, dan tombak menjerit
Dan kuda yang kemarin meringkik, kini meratap duka
Bumi berguncang karena tragedi yang menimpa keluarga Muhammad
Demi mereka, gunung-gunung yang kukuh niscaya akan meleleh
Benda-benda langit berguguran, bintang-bintang gemetaran
Wahai cadur-cadur dirobek, demikian juga hati
Orang-orang yang bershalawat untuk dia yang diutus dari kalangan Bani Hasyim
Mereka juga yang memerangi anak-cucunya

Duhai alangkah anehnya!
Jika aku dianggap berdosa karena cinta kepada  KELUARGA MUHAMMAD, Maka aku tak akan bertaubat dari dosaku itu.

[Kitab Diiwan al-Imam assyafii ra, at-Thab’ah Daarul-Kitaab al-’Arobiyyi, Beiruut- Lebanon, Syair ke 15, halaman : 48]

Duhai, sayang sekali ya rasul.. terlampau banyak umatmu yang tak tahu, pun tahu namun tak mau tahu atas musibah besar keluargamu ini. 

Maafkanlah kami.. Maafkanlah kami.. :" 

-Allahummarzuqnaa syafa'atal Husain.. ❤


Semoga, setelah membaca ini kamu mengetahui. Lalu peduli. Pun mencintai----Keluarga Nabi yaa.. . Semoga. Semoga kau, aku, pun kita semua kelak akan berjumpa pada satu surga (yang sama dengan Husainaa).  الهى امين😊 


Teruntuk dirimu (saudara-saudari muslimku),
Ketahuilah aku menyayangimu. :)


Smg, 10/10/2016
-dfz-





#Asyuro'
#10Muharram1438H
#TragediPembantaianKeluargaNabi
#Tahukahkamu?
#Mohonmaafbilalisankumenyakitimu 
#Maksudkutakbegitu:)
#SalamUkhuwah @>--

Categories

Follow me on Facebook

Follow me on Tumblr

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Powered by Blogger.
Adsense Indonesia

About Author

Hamba Tuhan yang sedang belajar menulis.

Video of Day | Click on the link below to download the video!

Popular Posts