123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Tuesday, December 29, 2015

TAK PANTAS


Diam..
Terpejam tanpa suara
Kalut..
Terpikuk tercekam sepi

Betapa Tuhan mencintaimu duhai pujaan
Betapa Ia menyayangmu duhai impian
Sampai-sampai jemari indahmu tak mampu ku genggam

Di sepertiga malam itu,
KasihNya merangkulku
Mendekapku seraya berbisik,
Bahwa ialah kau,  hamba terkasih
Begitupun denganku, jua hamba terkasih

Di sepertiga malam itu,
Gejolak haru mengoyakku, kasih
Setelah durjanaku yang sehitam arang , Ia tetap memaafkan
Ia tetap merangkulku sebagaimana Ia merangkulmu

Di sepertiga malam itu,
Mata hatiku terbelalak, saksikan milyaran perbedaan
*Kau dan aku*
Ialah kau, sang pelangi impian
Dan inilah diriku, si mendung pekat tak tahu aturan
-Berbeda-

Di sepertiga malam itu,
Ku sadari
Siapalah perangaiku, siapalah perangaimu
Ialah kau, duhai yang siang dan malamnya ternaungi oleh kilau cintamu memujaNya
Tak letih memujaNya di setiap waktu
Sedang diriku, si hitam yang siang dan malamnya terpikat oleh kefanaan
 Tak henti dikelabui kebiadaban
Sungguh..
-teramat beda-

Di sepertiga malam itu,
Sungguh ku katakan “aku malu”
Si durjana ini malu duhai Tuhanku..
Setelah semua nista
Setelah semua dosa
Lalu ku harap RidhoMu
Sudikah Kau?
Sudikah Kau Duhai Tuhanku??

Ahh sedang di penghujung sepertiga malam itu Kau berbisik
KataMu,
“Ingatlah sayangku,
 Yang terbaik selalu menjadi milik mereka, yang terbaik.”

Aku terpejam. Dirundung sesal
Lalu pelukMu menenangkan
Perbaikilah dirimu, niscaya ia kan  Ku serahkan!!”
kataMu mengakhiri perbincangan.



Jeparadise, 29/12/15
-dfz-

Keluasan Ilmu Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Copas dari sebelah | BACALAH sejenak!!

KELUASAN ILMU IMAM ALI BIN ABI THALIB: Menjawab Tiga Pertanyaan Pemuka yahudi Tentang Allah.

Satu kejadian di zaman khalifah pertama (Abu Bakar), ada sekelompok
yahudi dari negeri Syam, mereka adalah rahib rahib yahudi yang hafal akan isi Taurat dan Injil, mereka
datang dari Syam menuju Madinah untuk menemui khalifah pada saat itu, sesampainya di pintu gerbang kota Madinah mereka dihalang oleh kaum
muslimin, hal ini dikerenakan non-muslim tidak diperkenankan memasuki Haramain (kota Mekkah
dan Madinah), ditanyakanlah maksud kedatangan mereka, lalu pemuka yahudi tersebut menjawab,
"Kami datang dari Syam dengan membawa emas berpeti peti ingin berjumpa dengan khalifahnya Muhammad, hanya untuk menanyakan tiga pertanyaan, jika kalian bisa
menjawabnya maka kami akan masuk Islam dan emas yang berpeti peti ini
ambillah untuk dibagikan kepada kaum fakir dan miskin.

Maka dipanggillah khalifah pertama untuk menemui mereka.

Selang berapa lama datanglah khalifah pertama lalu menanyakan apa
maksud tujuan mereka datang, pemuka yahudi tersebut menjawab,
"Kalian jangan sakit hati dengan pertanyaan pertanyaan yang kami lontarkan, kami katakan tadi bahwa jika kalian bisa menjawab ketiga pertanyaan kami maka kami bersedia masuk Islam dan memberikan semua emas yang kami bawa tapi, jika kalian tidak mampu
menjawabnya ketahuilah bahwa kalian adalah pembohong dan pada dasarnya Nabi kalian adalah juga seorang pembohong."
.
Lalu Abu bakar berkata;
"tanyakankah"

Pemuka yahudi lalu berkata;
"Kami tidak akan bertanya sebelum kalian menjamin keselamatan kami."

Lalu Abu Bakar bersumpah;
"Demi Allah yang memiliki alam semesta ini kalian aman".

Si yahudi berkata;
"Baiklah kalau begitu, pertanyaannya adalah apa yang tidak diketahui oleh Allah, apa yang tidak dimiliki oleh Allah dan apa yang tidak ada pada Allah?"
.
Lama Abu Bakar terdiam karena kebingungan akan pertanyaan si yahudi tersebut.

Sementara Abu Bakar termenung pemuka yahudi tersebut bertanya lagi
kepadanya;
"Siapakah nama anda?"

Abu Bakar menjawab;
"Aku Abu Bakar".

Si yahudi bertanya lagi;
"Nama lain anda?"

Abu Bakar menjawab;
"Abu Qohafah".

Si yahudi berkata;
"Aku tidak pernah mendengar nama nama ini di dalam kitab terdahulu".

"Tapi tidak masalah, jawablah pertanyaan pertanyaan tadi".
.
Ditengah tengah kebingungannya
datanglah sahabatnya yaitu Umar bin Khattab.

Umar berkata;
"Aku yang akan menjawab, ulangilah pertanyaannya"

Si yahudi berkata;
"Sebelum aku mengulangi pertanyaan, aku mau tanya siapa anda?"

Umar:
"Aku Umar ibnu Khattab".

Si yahudi:
"Nama lain anda?"

Umar;
"Abu Hafshah"

Si yahudi lagi lagi berkata;
"Aku belum pernah mendengar nama nama ini, tapi tidak apa apa".

Lalu diulangilah pertanyaannya kepada Umar, rupanya Umar pun sama dengan Abu Bakar iaitu tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, karena terlalu lamanya menunggu jawaban akhirnya si yahudi mengambil kembali peti peti yang berisikan emas dan beranjak ingin pergi sambil berkata;
"Ketahuilah bahwa kalian pembohong dan Nabi kalian pembohong".
.
Mendengar perkataan si
yahudi, sahabat Abu Bakar (i.e. Umar) langsung mengeluarkan pedang dari sarungnya, si yahudi lalu berkata;
"Apakah engkau akan melanggar sumpah kalian bahwa kalian akan
menjamin keselamatan kami?"
Karena malunya maka Umar memasukkan kembali pedangnya.

Tidak lama Ammar bin Yassir berkata;
"Wahai rahib, tunggulah sebentar, akan aku datangkan seseorang yang bisa menjawab seluruh pertanyaan kalian
dan saya jamin itu."

Si yahudi lalu berkata;
"Panggillah".

Berlarilah Ammar bin Yassir
memanggil Imam Ali bin Abi Thalib kw, sambil berteriak;
"Ya Abal Hasan, ya Abal Hasan selamatkanlah Islam".

Pada masa itu Imam Ali as sedang bersama kedua putranya, mendengar
seruan Ammar lalu pergilah Beliau menemui rahib yahudi.

Si yahudi terkaget melihat kedatangan Imam Ali as karena masih muda, lalu
mereka bertanya;
"Siapa anda?"

Imam Ali :
"Aku Haidar dihadapan ibuku, aku Uli di Zabur, aku Ili di Taurat, aku Ilya di Injil dan aku Ali di al Qur'an,
Lalu bertanyalah!"

Yahudi;
"Apa yang tidak di ketahui oleh Allah?"

Imam Ali;
"Allah tidak tahu ada yang menandingi"

Yahudi;
"Apa yang tidak dimiliki oleh Allah?"

Imam Ali;
"Istri dan anak"

Yahudi;
"Apa yang tidak ada pada
Allah?"

Imam Ali;
"Kezaliman".
.
Lalu mereka (yahudi) berkata;
"Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasulullah dan aku bersaksi bahwa engkau (Imam Ali) adalah khalifah Rasulullah".

Salawat.
اللهم صل على محمد و ال محمد و عجل فرجهم وفرجنابهم

Sunday, December 13, 2015

DISTANCE @>--Cinta Tak Melulu Tentang Kepemilikan


Ternyata benar apa yang mereka bilang. Bukanlah cinta bila tiada rindu. Dan bukanlah rindu bila tiada belenggu. Ternyata benar. Mencinta juga membelenggu. Karna ada rindu dalam kalbu. Kau takkan mencintai bila tak merindui. Selalu seperti itu. Begitulah belenggu rindu yang konon bermuara dari cinta.

Dari cinta aku belajar tentang rindu. Dari rindu pulalah sehingga kutemui belenggu. Ya, belenggu rindu yang meradang manakala cintaku tak mampu kugenggam. 
Dan ternyata benar. Jarak memang bejat. Pisahkan sepasang insan yang telah tertawan kasih sayang. Terkadang cemburu memang, melihat mereka bergandengan penuh kasih sayang, menikmati masa pacaran yang lumpuhkan kekalutan (katanya)--  sementara aku.. Aku masihlah terdiam. Menyendiri  tanpa rangkulan. Tanpa bisikan. Tanpa pertemuan-pertemuan yang melegakan. 

Sampai pernah suatu ketika aku berpikir, kalaupun seandainya jarak cintaku di dekatkan, lalu bagaimana caraku meluapkan perasaan? Dengan bergandengan layaknya mereka, si pasangan ABG labil yang sedang dimabuk kepayang kah? Dengan menyakiti Tuhan kah??? MembuatNya mencemburuinya misalnya? ~Bagaimana tidak, sedangkan godaan duniawi lebih bejat daripada parasit yang bernama jarak. Maka bila jarak antara raganya~ygkucinta dan ragaku didekatkan, sanggupkah ku takhlukkan godaan? Godaan yang konon bermacam-macam, godaan yang konon mencuri-curi pandangpun termasuk dalam bagian ~Godaan.

Hey, pernahkah kau memikirkan yang demikian? Apa jadinya? Apa jadinya bila jarak kau dengan kakasih harammu didekatkan? Dan kau masih menganggap jarak begitu bejat? Bejatkah jarak?? Sungguh, ia lah pelindungmu. Ialah jarak, suatu bentuk nyata dari manifestasi  perlindungan Tuhan. Ialah jarak, yang konon terlalu kejam karna merenggangkan, bejat karna memisahkan. Tapi ketahuilah, tanpanya kau takkan terjaga. Tuhan menjaga cintamu melalui jarak. Agar tetap murni, agar tetap suci. Tak pernahkah kau sadari??

Sungguh, hanyalah keridhoan yang kau butuhkan. Keridhoan dariNya atas sebuah perasaan tak terencana, yang tertanam di kalbumu untuknya. Ya, perasaan yang kau sebut cinta. Cinta yang entah dengan apa kau menyempurnakannya. Dengan restu Tuhankah? Atau bahkan dengan nafsumu yang kau sendiri tak menyadarinya? Bila memang benar, rasamu telah kau bumbui dengan nafsu, apakah itu cinta? Cinta yang katamu seluas samudra.. cinta yang katamu setinggi langit di angkasa.. itu cinta? Cinta atau nafsu?
Hey, kau para pejuang cinta!! Ketahuilah, cinta tak melulu tentang ‘aku milikmu dan kau milikku’. Bukan pula melulu tentang ‘kau harus disini, selalu ada, kita selalu bersama’. Bukan demikian sayang!! 

Ketahuilah,  mencintai adalah ketika kau menjadikan ridhoNya sebagai motivasi untuk menggerakkan rasa. Mencintai adalah ketika kau mengatasnamakan cintanya pada Tuhan sebagai alasanmu menjatuhkan hati. Karna dirinya~sosokyangkaucinta, selalu menjalin romantisme dengan Sang Maha Cinta. Dan kau terpesona akan tingkahnya. Kau terpesona akan akhlaknya, tutur katanya, pun caranya menghidupi kehidupan. Dan kau yakin dengan kesemuanya, sosok~yangkaupuja itu mampu membimbingmu menuju insan kedambaan Tuhan. Begitulah cinta. Kau mencintainya karna Tuhan. Kau sebagai hamba yang tak tahu arah, dan ia~yangkaucintai sebagai cermin yang memantulkan stimulus kebaikan. 

Sehingga kau dengannya sama-sama berbenah. Menyatu dalam jiwa, menyederhanakan rindu dalam bingkisan doa. Maka, kau terjaga. Dirinya~yangkaucinta pun terjaga. Memisah karna jarak. Namun menyatu karna doa. Hingga ketika sang waktu tiba, ridhoNya akan lenyapkan jarak dan kau dengannya akan tersatukan dalam satu kata ‘halal’, yang terjabarkan dalam sebuah kalimat, “aku milikmu, dan kau milikku.”
Sudahlah.. Jadikan saja ridhoNya sebagai motivasimu menggerakkan rasa.. ~Maka jarak bukanlah perkara. ;)



Semarang, 12 Desember 2015
  
-dfz-                                                                                  
    

Saturday, December 12, 2015

Bersahabat(lah) dengan LGBT


 

Dewasa ini LGBT menjadi trending kasus yang sedang marak diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. LGBT yang merupakan singkatan dari lesbian, gay biseksual, dan transgender merupakan fenomena penyimpangan seksual yang sudah merebah ke seluruh penjuru dunia. Bukan hanya negara barat saja, namun Indonesia sebagai negara agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keTuhanan pun menjadi sasaran berkembangnya fenomena menyimpang tersebut. Pada masa sekarang ini kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan individu penderita kelainan tersebut. Karena penderita LGBT telah menyebar diseluruh daerah dan melakukan aksinya secara terang-terangan.


Berkaitan dengan kasus LGBT, pada hari Sabtu lalu saya mengikuti seminar umum Psikologi Islam yang bertema “Aku, Islam, dan LGBT”. Seminar ini merupakan seminar langka yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi di Fakultas Psikologi Undip, yaitu KESPPI (Kelompok Studi Pengembangan Psikologi Islam). Pada seminar umum tersebut, dihadirkan seorang narasumber profesional (Abdul Mujib, M.Ag., M.Si) yang merupakan Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Materi yang dipaparkan adalah mengenai LGBT dalam perspektif psikologi secara umum, yang kemudian dikaitkan ke dalam perspektif menurut Islam secara lebih luas. Dimana secara psikologi umum, LGBT dihubungkan dengan teori-teori barat, seperti Teori Psikoseksual Sigmund Freud, dan Teori Identitas vs Kebingungan Identitas Erick Erikson. Sedangkan LGBT menurut Islam dihubungkan dengan dalil-dalil Al-Quran dan Hadis, dimana LGBT dipandang sebagai suatu penyimpangan yang melampaui batas. 
  
Dari keseluruhan materi yang saya dapatkan, dapat disimpulkan bahwa LGBT merupakan penyakit seksual sekaligus perilaku menyimpang yang harus diminimalisir. Untuk itu, kita sebagai individu-individu yang terbebas dari perilaku menyimpang tersebut, sudah seharusnya ikut berkontribusi dalam upaya menyembuhkan penderita LGBT. Yaitu melalui pendekatan secara personal yang dilakukan secara halus dan perlahan, bukan dengan tindakan kekerasan, penyucilan, pencemoohan, dan cara-cara negatif lainnya. Dengan Demikian, sebagai generasi muda yang peduli akan lingkungan, marilah kita bersama-sama menjadikan penderita-penderita LGBT sebagai saudara sendiri dan membantu mereka agar dapat terlepas dari penyimpangan yang melampaui batas tersebut.


Berikut adalah pemaparan materi beliau (Bp. Abdul Mujib M.Ag., M.Si) :




“Perasaan suka sejenis kini berbeda
posisinya dengan LGBT”
"LGBT sudah menjadi madzhab seksual baru, karena punya asosiasi/perkumpulan dan bahkan menuntut hal untuk melegalkan perkawinan sejenis"
"Perkumpulan LGBT sudah begitu massif, dan secara terang-terangan menampilkan diri ke depan publik"

KELUHAN PENDERITA GAY
……Apa yang harus saya lakukan untuk melepaskan perasaan suka dengan sejenis ini.
Saya sadar dan merasa sangat sedih
Saya sudah berusaha sekuat hati dan tenaga untuk melepaskan ini semua, tapi saya malah tambah tersiksa dengan semua yang saya hadapi…...   (1)
... Jikalau masalah saya ini karena hormonal, dan hormon itu dikumpulkan di tangan saya, saya rela tangan ini dipotong, demi terbebasnya penderitaan saya. (2)


PSIKOLOGI ISLAM DAN LGBT
ASUMSI DASAR KESEHATAN PSIKOLOGIS DALAM ISLAM
q  Manusia diciptakan dalam kondisi fitri, yang berarti suci, bersih dan sehat
q  Kriteria fitri adalah sesuai dengan ‘sunnah’ atau ‘hukum’ Allah SWT, seperti hukum berpasangan, kausalitas, berproses, memiliki ukuran, berevolusi kepada kesempurnaan, dan tunduk pada titah-Nya
q  Ketidaktundukan pada sunah/hukum Allah berarti terjadi ‘penyimpangan’

 

 

DIAGNOSIS PSIKOPATOLOGIS LGBT
v  Kesehatan kejiwaan pada LGBT berpusat kepada depresi, penyalahgunaan zat, dan bunuh diri, pengucilan sosial, dan internalisasi stereotip negatif
v  Stigma, prasangka, dan diskriminasi yang berasal dari sikap negatif masyarakat terhadap LGBT mengarah pada prevalensi yang lebih tinggi dari gangguan kesehatan kejiwaan di kalangan lesbian, pria gay, dan biseksual dibandingkan dengan rekan-rekan heteroseksual.

GANGGUAN KEPRIBADIAN PADA LGBT
q  Gejala gagal dalam mengarungi tugas-tugas perkembangannya, terutama dalam perkembangan seksual
q  Perkembangan seksual ‘Inversi’: objek seksual dari jenis kelamin yang sama, lawan jenis cenderung diacuhkan, karena merasa jijik
q  Pria inverter cenderung merasa dirinya sebagai wanita dan mencari seorang pria, sehingga membuat merasa jijik dengan lawan jenisnya. Demikian juga sebaliknya
q  Perilaku yang maladaptif dan antisosial, karena ‘memusnahkan’ umat manusia, dengan tiada bayi yang lahir
q  Ketidakmampuan sikap mempertahankan kelestarian kuturunan, untuk ketahanan hidup berkeluarga dan berbangsa
q  Ini dirasakan oleh Negara di Eropa yang kian mengurang penduduknya
q  Perubahan mind set tentang konsep diri, tata hidup bersosial, berbangsa dan bernegara serta beragama, terutama untuk bangsa Timur yang memiliki paradaban religius



 Ibadah: Pengendali Syahwat dan Ghadhab
v  Syahwat: Menginduksi/menarik yang menyenangkan.
v  Sifatnya seperti binatang jinak (bahimiyah)
v  Ibadah mampu mengubah syahwat menjadi iradah (hasrat berprestasi) dan iffah (menjaga diri dari kema’shiatan)
v  Ghadhab: Menolak yang membahayakan
v  Sifatnya seperti binatang buas (subuiyah)
v  Ibadah mampu mengubah ghadab menjadi qudrah (power) dan syaja’ah (kepahlawanan).

MAKANAN HARAM PENYEBAB PENYIMPANGAN
v  Makanan haram membentuk komposisi kimiawi yang merusak diri manusia, sehingga menghasilkan perilaku yang menyimpang
v  Makanan halal menjadi terapi bagi segala penyimpangan

PSIKOTERAPI UNTUK KAUM LGBT
v  Membantu LGBT mempertahankan mekanisme pertahanan hidup yang sehat, melalui sikap positif.
v  Membantu LGBT menghadapi perasaan bersalah, penyangkalan, panik, dan putus asa.
v  Bekerja bersama LGBT menciptakan perasaan self-respect (menghormati diri sendiri) dan menyelesaikan konflik mereka jika ada (misalnya homoseksualitas, penggunaan obat-obat terlarang).
v  Membantu mengatasi krisis kesehatan maupun sosioekonomi
v  Membatu pasien ke arah coping

PSIKOSPIRITUAL TERAPI

Terapi Taubah
Penyakit yang ditimbulkan dari dosa-dosa (al-dzunรปb) dan maksiat-maksiat (al-ma’รขshi) yang mengakibatkan rasa bersalah (guilty feeling).
Terapinya adalah dengan taubat nasuha. Syaratnya:
1. Menyesal (al-nadm);
2. Meninggalkan perbuatan dosa
3. Niat tidak mengulangi.



TERAPI DENGAN DOA
*      Penyakit musibah dapat disembuhkan dengan doa dan shadaqah.
*      Doa merupakan senjata (silรขh) bagi orang mukmin, bahkan menjadi otak (muhhul) ibadah. 
DOA DAN RUKYAH
Ruqyah adalah permohonan perlindungan orang yang sakit (agar ia sembuh dari penyakit atau musibahnya) melalui bacaan zikir dan doa yang disyariatkannya.”




  

-Wallahualambissawwab-

Categories

Follow me on Facebook

Follow me on Tumblr

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Powered by Blogger.
Adsense Indonesia

About Author

Hamba Tuhan yang sedang belajar menulis.

Video of Day | Click on the link below to download the video!

Popular Posts