Bersahabat(lah) dengan LGBT
Dewasa ini LGBT menjadi trending kasus yang sedang marak
diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. LGBT yang merupakan singkatan dari
lesbian, gay biseksual, dan transgender merupakan fenomena penyimpangan seksual
yang sudah merebah ke seluruh penjuru dunia. Bukan hanya negara barat saja,
namun Indonesia sebagai negara agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keTuhanan
pun menjadi sasaran berkembangnya fenomena menyimpang tersebut. Pada masa
sekarang ini kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan individu
penderita kelainan tersebut. Karena penderita LGBT telah menyebar diseluruh daerah
dan melakukan aksinya secara terang-terangan.
Berkaitan dengan kasus LGBT, pada hari Sabtu lalu saya mengikuti
seminar umum Psikologi Islam yang bertema “Aku, Islam, dan LGBT”. Seminar ini
merupakan seminar langka yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi di
Fakultas Psikologi Undip, yaitu KESPPI (Kelompok Studi Pengembangan Psikologi Islam).
Pada seminar umum tersebut, dihadirkan seorang narasumber profesional (Abdul
Mujib, M.Ag., M.Si) yang merupakan Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Materi yang dipaparkan adalah mengenai LGBT dalam
perspektif psikologi secara umum, yang kemudian dikaitkan ke dalam perspektif menurut
Islam secara lebih luas. Dimana secara psikologi umum, LGBT dihubungkan dengan
teori-teori barat, seperti Teori Psikoseksual Sigmund Freud, dan Teori
Identitas vs Kebingungan Identitas Erick Erikson. Sedangkan LGBT menurut Islam
dihubungkan dengan dalil-dalil Al-Quran dan Hadis, dimana LGBT dipandang
sebagai suatu penyimpangan yang melampaui batas.
Dari keseluruhan materi yang saya dapatkan, dapat disimpulkan bahwa
LGBT merupakan penyakit seksual sekaligus perilaku menyimpang yang harus
diminimalisir. Untuk itu, kita sebagai individu-individu yang terbebas dari
perilaku menyimpang tersebut, sudah seharusnya ikut berkontribusi dalam upaya
menyembuhkan penderita LGBT. Yaitu melalui pendekatan secara personal yang
dilakukan secara halus dan perlahan, bukan dengan tindakan kekerasan,
penyucilan, pencemoohan, dan cara-cara negatif lainnya. Dengan Demikian,
sebagai generasi muda yang peduli akan lingkungan, marilah kita bersama-sama
menjadikan penderita-penderita LGBT sebagai saudara sendiri dan membantu mereka
agar dapat terlepas dari penyimpangan yang melampaui batas tersebut.
Berikut adalah pemaparan materi beliau
(Bp. Abdul Mujib M.Ag., M.Si) :
“Perasaan suka sejenis kini berbeda
posisinya dengan LGBT”
"LGBT sudah menjadi madzhab seksual baru, karena punya
asosiasi/perkumpulan dan bahkan menuntut hal untuk melegalkan perkawinan sejenis"
"Perkumpulan LGBT sudah begitu massif, dan secara
terang-terangan menampilkan diri ke depan publik"
KELUHAN
PENDERITA GAY
……Apa yang harus saya lakukan untuk melepaskan perasaan suka dengan
sejenis ini.
Saya sadar dan merasa sangat sedih
Saya sudah berusaha sekuat hati dan tenaga untuk melepaskan ini
semua, tapi saya malah tambah tersiksa dengan semua yang saya hadapi…... (1)
... Jikalau masalah saya ini karena hormonal, dan hormon itu
dikumpulkan di tangan saya, saya rela tangan ini dipotong, demi terbebasnya
penderitaan saya. (2)
PSIKOLOGI ISLAM DAN LGBT
ASUMSI
DASAR KESEHATAN PSIKOLOGIS DALAM ISLAM
q Manusia diciptakan dalam kondisi fitri, yang berarti suci, bersih
dan sehat
q Kriteria fitri adalah sesuai dengan ‘sunnah’ atau ‘hukum’ Allah
SWT, seperti hukum berpasangan, kausalitas, berproses, memiliki ukuran,
berevolusi kepada kesempurnaan, dan tunduk pada titah-Nya
q Ketidaktundukan pada sunah/hukum Allah berarti terjadi
‘penyimpangan’
DIAGNOSIS PSIKOPATOLOGIS LGBT
v Kesehatan kejiwaan pada LGBT berpusat kepada depresi,
penyalahgunaan zat, dan bunuh diri, pengucilan sosial, dan internalisasi
stereotip negatif
v Stigma, prasangka, dan diskriminasi yang berasal dari sikap negatif
masyarakat terhadap LGBT mengarah pada prevalensi yang lebih tinggi dari
gangguan kesehatan kejiwaan di kalangan lesbian, pria gay, dan biseksual
dibandingkan dengan rekan-rekan heteroseksual.
GANGGUAN KEPRIBADIAN PADA LGBT
q Gejala gagal dalam mengarungi tugas-tugas perkembangannya, terutama
dalam perkembangan seksual
q Perkembangan seksual ‘Inversi’: objek seksual dari jenis kelamin
yang sama, lawan jenis cenderung diacuhkan, karena merasa jijik
q Pria inverter cenderung merasa dirinya sebagai wanita dan mencari
seorang pria, sehingga membuat merasa jijik dengan lawan jenisnya. Demikian
juga sebaliknya
q Perilaku yang maladaptif dan antisosial, karena ‘memusnahkan’ umat
manusia, dengan tiada bayi yang lahir
q Ketidakmampuan sikap mempertahankan kelestarian kuturunan, untuk
ketahanan hidup berkeluarga dan berbangsa
q Ini dirasakan oleh Negara di Eropa yang kian mengurang penduduknya
q Perubahan mind set tentang konsep diri, tata hidup bersosial,
berbangsa dan bernegara serta beragama, terutama untuk bangsa Timur yang
memiliki paradaban religius
Ibadah: Pengendali Syahwat dan Ghadhab
v Syahwat: Menginduksi/menarik yang menyenangkan.
v Sifatnya seperti binatang jinak (bahimiyah)
v Ibadah mampu mengubah syahwat menjadi
iradah (hasrat berprestasi) dan iffah (menjaga diri dari kema’shiatan)
v Ghadhab: Menolak yang membahayakan
v Sifatnya seperti binatang buas (subuiyah)
v Ibadah mampu mengubah ghadab menjadi qudrah
(power) dan syaja’ah (kepahlawanan).
MAKANAN HARAM PENYEBAB PENYIMPANGAN
v Makanan haram membentuk komposisi kimiawi yang merusak diri
manusia, sehingga menghasilkan perilaku yang menyimpang
v Makanan halal menjadi terapi bagi segala penyimpangan
PSIKOTERAPI UNTUK KAUM LGBT
v Membantu LGBT mempertahankan mekanisme pertahanan hidup yang sehat,
melalui sikap positif.
v Membantu LGBT menghadapi perasaan bersalah, penyangkalan, panik,
dan putus asa.
v Bekerja bersama LGBT menciptakan perasaan self-respect (menghormati
diri sendiri) dan menyelesaikan konflik mereka jika ada (misalnya
homoseksualitas, penggunaan obat-obat terlarang).
v Membantu mengatasi krisis kesehatan maupun sosioekonomi
v Membatu pasien ke arah coping
PSIKOSPIRITUAL TERAPI
Terapi Taubah
Penyakit
yang ditimbulkan dari dosa-dosa (al-dzunûb) dan maksiat-maksiat (al-ma’âshi)
yang mengakibatkan rasa bersalah (guilty
feeling).
Terapinya adalah dengan taubat nasuha.
Syaratnya:
1. Menyesal (al-nadm);
2. Meninggalkan perbuatan dosa
3. Niat tidak mengulangi.
1. Menyesal (al-nadm);
2. Meninggalkan perbuatan dosa
3. Niat tidak mengulangi.
TERAPI DENGAN DOA
Penyakit
musibah dapat disembuhkan dengan doa dan shadaqah.
Doa
merupakan senjata (silâh) bagi orang mukmin, bahkan menjadi otak (muhhul)
ibadah.
DOA DAN RUKYAH
Ruqyah adalah permohonan perlindungan orang yang sakit (agar ia
sembuh dari penyakit atau musibahnya) melalui bacaan zikir dan doa yang
disyariatkannya.”
-Wallahualambissawwab-
-Wallahualambissawwab-
Pada statement "Makanan haram membentuk komposisi kimiawi yang merusak diri manusia, sehingga menghasilkan perilaku yang menyimpang", kita misalkan sapi yg disembelih tanpa menyebut nama Allah, adl haram dimakan. Bagaimana proses berubahnya komposisi kimia pada daging sapi itu bisa berubah, hanya karena tidak di sebut nama Allah saat penyembelihannya,apa dasar dari pemikiran tersebut. Sebelumnya, salam kenal mbak diah, ditunggu karya2nya.................. Re^ E4 U3v ol
ReplyDeleteBismillah,
DeleteSaya ingin membantu menjawab pertanyaan Anda karna sepertinya adminnya sudah lama tidak mengaktifkan blog ini lagi dan semoga Saya belum telat untuk menjawab pertanyaan Anda.
Dr. Masaro Emoto meneliti tentang pengaruh air apabila diberikan kata-kata positif dan negatif. Hasilnya adalah kristal air yang diberikan kata-kata positif lebih bagus bentuk kristalnya dibangingkat kata-kata yang negatif.
bisa dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=wjhNeEjOvxg dan berita https://omkepo.com/tekno/keajaiban-air-berdasarkan-penelitian-masaru-emoto/
Dari penelitian tersebut, saya berkesimpulan bahwa air yang tidak memiliki nyawa, kualitasnya dapat dipengaruhi oleh paparan lingkungan salah satunya kata-kata positif dan negatif tersebut. Apalagi sesuatu dari yang bernyawa, pasti memiliki pengaruh juga termasuk daging sapi. Dijelaskan juga di dalam Al-Qur'an bahwa daging yang tidak dibacakan nama Allah daging tersebut haram, kenapa?
Penjelasan tersebut akan relevan jika saya memaparkan hasil penelitian Dr. Khalid yang bisa dibaca di sini http://mediaummat.co.id/baca-basmalah-jadikan-daging-lebih-sehat/
Wallahua'lam, semoga bisa sedikit menjawab :)