123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Showing posts with label Nostalgila. Show all posts
Showing posts with label Nostalgila. Show all posts

Friday, May 19, 2017

Tidak Bisa Tidur

Sedari pagi, hingga pukul 22.30 tadi, saya baru bisa berdiam diri. Hari ini memang sesuatu sekali. Ditambah besok pagi2 sekali harus sudah siap berangkat lagi. Hmm..
Tapi bukan itu yg ingin saya utarakan. Sebenarnya saya cuma mau bilang, “Saya rindu seseorang.” Ya, saya mendadak rindu padanya. Ia; yg saya rindukan, adalah seorang lelaki yang tak bisa saya sentuh dengan jemari saya sendiri. Ia sosok berharga yg pernah saya miliki. Saya pernah berjanji untuk selalu membuatnya bahagia. Ia pun sama. Tapi bedanya, saya baru bisa membahagiakannya lewat lisan saja, sedangkan dia selalu membuktikannya dg tindakan. Ia memang begitu istimewa. Dan sekarang saya merindukannya.

Satu hal yang membuat saya rindu adalah ketika kita bisa ngobrol, berbincang2 membahas segala hal yg ada di sekitar kita, sambil makan singkong goreng bikinannya, berdua saja. Biasanya kita membahas berita2 yg sedang hangat2nya. Kadang kita berdiskusi, kadang pula saya cuma manggut2 dan banyak tanya karena nggak terlalu aware dg beritanya. Tak jarang pula dia cerita tentang masa depan. “Setelah ini mau lanjut kemana? Mau jadi apa?” begitu tanyanya. Lalu saya jawab begini, “Aku mau jadi dosen ajalah. Tapi nanti bikin2 buku jugaa.” “Oh, sudah nggak mau jadi kayak mbak Najwa Shihab lagi?” tanyanya lagi. “Jurnalis ya.. Aduh jadi bingung mau milih yg mana.. Kalo jadi dosen, nulis, sama jurnalis gitu jadi satu bisa nggak?” kata saya dengan muka polos. Ia pun tertawa sambil menepuk2 pundak saya. Itu perbincangan saya beberapa tahun silam. Sudah lumayan lama. Paling2 10 tahunan yang lalu. Dan anehnya masih saya rindukan hingga sekarang. Padahal kita sudah berpisah lama. Kira2 2 tahunan yg lalu, saat dia memutuskan untuk pergi. 


Well.. dia ini lelaki paling berharga di hidup saya. Dia mengajari saya banyak sekali pelajaran hidup. Salah satu pelajaran berharga yg selalu saya ingat hingga sekarang yaitu, pelajaran tentang cara kita memanusiakan manusia. Ia banyak mengajari saya tentang itu. Lewat perilakunya sehari2, juga nasihat2nya. Ia memang bukan orang yg ‘alim atau yg punya pengetahuan agama setinggi ustadz. Ia bukan pula sosok yg rajin sholat berjamaah ke masjid. Tapi bagi saya, ia begitu istimewa. Caranya memanusiakan manusialah yg membuat saya jatuh cinta. Manusia2 di sekelilingnya pun banyak yg jatuh hati padanya. Ia memang pandai sekali mencuri hati setiap insan di bumi Tuhan. Ia bahkan sering sekali membuat saya cemburu lantaran selalu menomorsatukan manusia2 di sekitarnya. 

Pernah suatu hari, saya baru pulang dari rantauan. Saat itu saya sangat rindu menghabiskan waktu dgnya. Saya pun mengajaknya jalan2 keliling kota. Kami menghabiskan perjalanan itu dg begitu bahagia. Saat saya sedang asik bercerita, tiba2 ia memutar setir, menepikan mobil, lalu berhenti. Saya kaget. “Loh, kenapa berhenti? Ada yg mau dibeli?” Lalu dia bilang, “Ayo turun! Kita makan di sini!” Saya pun turun dan manggut2 saja. Tapi belum sempat melangkahkan kaki, saya terkejut lagi. Ternyata ia membawa pasukan. “Kenapa mereka di sini juga?” tanya saya kesal. “Iya dek, kami mau ngomongin pekerjaan. Gpp kan?” “Lah, kenapa di tempat makan? Kan bisa nanti di rumah,” protes saya kesal. Omongan saya pun tak dihiraukan. Mereka jadi keasikan ngobrolin dunianya, sedangkan saya cuma diam, serasa makan sendirian. Ia memang sering begitu. Selalu ada waktu untuk berkumpul dan membahagiakan orang-orang kepercayaannya. Sedangkan saya, selalu ia nomor duakan. Hal2 seperti itulah yg membuat saya cemburu. Menurut saya, ia terlalu sibuk membahagiakan orang lain, dari pada keluarganya sendiri. Tapi itu dulu. Sebelum saya tahu makna yg tersirat di dalamnya. 

Kau tahu, apa yg berhasil ia dapatkan dari tindakannya itu? Sudah 2 tahun lalu ia pergi, meninggalkan dunia. Dan sampai sekarang, orang2 kepercayaannya tetap setia mendampingi keluarga yg ditinggalkannya. Ya, mereka yg dulu sempat saya cemburui, kini menjadi orang2 yg sangat peduli pada keluarga saya. Mereka adalah orang pertama yg selalu ada, selalu hadir tanpa diminta. Selalu meluangkan waktu untuk melakukan pekerjaan2 yg keluarga saya tidak mampu untuk melakukannya. Ia selalu ada. Untuk saya dan keluarga. Sudah 2 tahun lamanya sosok lelaki pencuri hati itu pergi. Tapi tangan kanan - tangan kanannya masih sangat setia mengorbankan peluhnya untuk keluarga saya. Pagi hingga petang, petang hingga malam, tak kenal lelah mereka bekerja. Untuk keluarganya, jg untuk keluarga saya. Ya, mereka menjadi sebab kebaikan bagi keluarga saya. 

Dan kini saya menyesal, mengapa dulu saya sempat cemburu. Mengapa dulu saya tidak melihat makna positif dari apa yg diperlihatkan lelaki yg kerap saya panggil ayah itu. Dulu saya terlalu cemburu karena saya merasa dinomorduakan. Saya merasa cemburu lantaran setiap kali saya pulang dari ma'had, saya hanya bisa memandangi rutinitas ayah yg terlalu sibuk dg mereka; yg kini sangat saya damba. Ya, saya sangat menyesal, pernah menjadi se-childish itu. Tapi kini, saya sangat memahami makna dibalik sikap ayah. Ternyata ia ingin mendidik saya. Dan sekarang ia berhasil. Ia berhasil mengajari saya tentang bermacam2 pelajaran hidup. Bukan hanya tentang cara memanusiakan manusia, tapi lebih dari itu. Banyak sekali. Banyak sekali. Dan kini saya sangat merindukannya. Rindu menggebu, yg entah dg cara apa bisa terluapkan. Mungkin akan abadi, hingga kelak, bila waktunya kami dipertemukan. 

Seandainya, malam ini saya dipertemukan dalam mimpi, saya cuma mau bilang satu hal. Satu hal saja. Saya cuma mau bilang,
“Ayah, terimakasih!”
Sudah, itu saja. Sepertinya sudah kepanjangan. Terimakasih sudah mendengarkan. Selamat malam. :) 


Semarang, 15 April 2017 | ©DFZ

Thursday, November 20, 2014

Long Direct Relationship with U :* my friends =D


18/11/1014 - 22:21

Aku teringat akan sebuah kisah yang ku alami beberapa waktu lalu. ini adalah kisah dramatis skaligus mengharukan bagi kami. kisah yang penuh dengan perjuangan terjal demi mencapai puncak kesuksesan. ahh aku jadi terharu :'( hahaha

kala itu, kami masih menyandang status sebagai siswi tauladan di SMA kami. haha yaa tauladan bagi kami, entahlahh di mata guru-guru kami :v
kami adalah satu keluarga di sebuah asrama kecil nan jauh di sana. tempat kami menuntut berbagai ilmu kehidupan dan tempat dimana kami terpisah jauh dari kedua orang tua. dan di situlah beban-beban terberat mau tidak mau harus kami pikul. TAHU KAN, BAGAIMANA PERIHNYA TERPISAH DARI ORANG-ORANG YANG KITA SAYANGI??? hidup mandiri, berbaur dengan orang-orang asing yang belum kita kenal sebelumnya. tapi, tahukah kamu?? lambat laun keterasingan itu melebur menjadi ikatan tali kasih sayang yang tiada tara. ia menyebarkan kasihnya di antara kami sehingga kami mampu merasakan hangatnya kasih sayang sebuah keluarga. yaa KAMI ADALAH KELUARGA.

Ahhh aku mulai terharu, entah mengapa memoriku melesat secepat kilat menuju kenangan-kenangan tersyahdu pada detik-detik terakhir kami. 3SMA. yaa itulah masa-masa tersulit kami. untuk sebuah bingkisan kartu kelulusan berharga, untuk sebuah senyuman di bibir kedua orang tua kami yang tak kan memudar, untuk setetes air mata kebahagiaan guru kami yang teramat berarti.. kami berjuang, tertatih, bahkan sampai jatuh bangun demi meraih sebuah prestasi kelulusan. PAGI-SORE kami berkencan dengan berbagai guru terkasih.. SORE_MALAM kami berkencan mesra dengan Tuhan kami yang maha segalanya.. lalu, tidurkah????? TIDAK, kami melanjutkan kencan kami dengan sesosok spesial yang telah menanti sedari sore.. yaa sesosok ilmu berbentuk lembaran yang sering kami sebut si buku. haha iyaa si buku, itulah pangilan sayang kami padanya wkwk. kami begadang.. TAK KENAL WAKTU.

BEGADANG...OH BEGADANG... aku jadi teringat, ketika salah di antara kami berteriak lancang sambil berlari  ke arah kami, "Rekk... ayo makan dulu.. ini ada lauk sisa nihh.. anjassss lumayanlahh buat ganjal perut!!" kata si Sarah. dengan sigapnya, kami pun beranjak dari tempat belajar kami menuju sebuah piring berisi nasi dan tahu kecap itu. yaa maklumlah.. namanya juga ank pondok, makan apapun jadi.. hahay.. bersama desir angin malam yang membekukan tubuh, kita makan dengan lahapnya.. satu piring..dengan berbondong-bondong pemangsa :v (itu sudah biasa)..
AKU SEDIH, ketika aku lihat.. hanyalah nasi dan sedikit tahu kecap.. TAPI,,,,,,,,, KEBERSAMAAN KAMI mampu menepis gejolak pilu itu.. ia menggantikannya dengan sebuah KEHANGATAN terdahsyat yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. ahhhh aku jadi semakin terharu biru kan wkwk

INGATKAH KAMU (rekk) ???? (ahh lupa yaa??? wkwk)

lalu, KETIKA LONCENG UN SEMAKIN NYARING BERDERU :| apa yang kita lakukan???? tinggal sekejap saja pertempuran itu akan di mulai. "gile lu ndrooo!!!! AU AHH GUE NANTI MAU JAWAB APE UN!! :'(" Kata si MJJ melotott :p
"SAWAAKKK... ADUH DIAH.. ADUH SARAH,, AKU GK SIAP!!! :'(" Jawab si Najibong sambil menyeka air mata yang membasahi paras mungilnya.
"AAAHHHHHHHHHH UN!!!!!!!!!!!! YAK APA DONG????????? :'(((((" tambah Nafilong semakin meraung-raung.
"ASTAGFIRULLAH... kok nggak ada yg bangunin gue sih..?? kan gue belum belajar!!!!" :'( teriak si Aidid yg cepet-cepet turun dari ranjang.
"Aishh si Diahh YAK APA INII?? IH GUE FEZAKKK :'( " kata Fatipril yang abu panikan.
Dan akhirnya, datanglah si makhluk putih-putih yg nongol dari musholla, "Ya ampun.. kalian ini, ganggu orang lagi sholat aja!!!!" yang terakhir ini Karbelong namanya.

T U H A N ... MUNGKIN  KAMI  L E L A H -.-

TRYOUT DIKNAS  -"Alhamdulillah yaaa.. SMA kita dapat peringkat TIGA BESAR sekabupaten!!" (angkat kepala-sombong)
tapi, tahukah kamu berapa rata-ratanya??? 6,... AHHH ITU MASIH JAUH DI BAWAH TARGETT :'(


(to be continue-sleepy) |-O :v

Sunday, November 16, 2014

SEBERKAS PELANGI DI SUDUT GELAPKU



Duhai manusia, aku ingin bercerita.. haha dengarkanlah.. dengarkanlah orang tak bermakna ini ingin sejenak berkisah.
Aku ingin bercerita tentang bagaimana pelangi di balik air mataku ini menjadi cahaya dalam hari-hariku. Pelangi yang mungkin tak semua orang mendapatkannya. Pelangi yang mana keberadaaannya terasingkan. Pelangi yang mana keindahannya telah terselimuti oleh kebiadaban zaman.. dan aku, AKU MENEMUKANNYA DENGAN IZIN TUHAN. 

Semua berawal dari ketertatihanku 3tahun silam. Ketika itu bisikan Tuhan telah menggiringku ke dalam tempat asing nan kejam yang berdiri di atas tirai-tirai keterasingan. Tempat itu begitu kejam. Mengapa?? Karena ia telah memisahkanku dari orang-orang tersayangku. Ia memisahkanku dari tempat terindah yang disanalah ku jumpai dia, dan mereka yang menjadikanku bak seorang putri. Namun, semuanya hilang dan terhempas sirna ketika ku harus mengunci hidupku rapat-rapat pada ruang sempit nan asing itu. 

Satu bulan berlalu, namun masih terlalu berat bagiku untuk bangkit dari keterasinganku. Dan keberadaanku terasingkan.. benar-benar terasingkan. Ku jumpai makhluk-makhluk berakal yang tak ku kenal, ilmu-ilmu yang tak pernah terdengar, dan apalahh saat itu hanyalah air mata, satu-satunya penguat dalam keterasinganku.

Beberapa bulan berlalu, “Dan aku mulai mengenalmu, duhai pelangi!” pelangi itu mulai menyapaku melalui bisikan-bisikan naluri yang semakin kuat dan dendrit-dendrit dalam otak yang bekerja keras menggali dan memahami siapakah pelangi itu sebenarnya. Aku merasa pelangi ini memiliki sebongkah cahaya yang terselubung. Dan sampai pada akhirnya, aku mulai menguak bahwa,.. INILAH KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA. Yaa pelangi inilah sosok kebenaran yang selalu ku  nanti-nantikan. Tak peduli dengan kicauan makhluk-makhluk berfikiran sempit di luar sana yang mencemooh kebenaran sang pelangi.. tetapi di sini, dengan hati, naluri dan AKAL SEHATku.. aku mengerti bahwa inilah kebenaran.

Di asrama ini.. keterasingan itu lambat laun mulai mereda. Aku tak lagi menjadi sesosok makhluk terasingkan. Bahkan keterasingan itu sudah melebur menjadi kebahagiaan yang nyata karna terjammah oleh kasih sayang di antara kami. Dan aku bersyukur karna Tuhan telah mengirimku ke dalam pejara suci ini. Asrama tercinta yang di sinilah ku temui indahnya pelangi kasih sayang di tengah-tengah ganasnya dunia. 

Hingga pada akhirnya sang waktu mengharuskanku beranjak pergi dan tak kembali. Aku terisak, sungguh terisak. Sebuah perpisahan perih lumpuhkan hati harus ku jumpai pada April 2014  yang lalu. Kini aku harus menerjang badai kebiadaban seorang diri. Tanpa asrama yang melindungiku, dan juga tanpa orang-orang terkasih yg menjagaku. Kini aku harus berjalan bahkan berlari meraih mimpi. Dan kini aku merasakan ketertatihan itu kembali. Ketertatihan 3tahun yg lalu ketika jiwaku pertama kali berkenalan dengan penjara suci itu. Aku mulai terjatuh. Aku mulai merasakan betapa kejamnya kebiadaban dunia ini. Ahhh ini bukan duniaku. Dunia luar nan kejam yang tak berperasaan. Aku tak lagi menghirup aroma surgawi yang kerap kali ku temui di dalam penjara kesayanganku.
Ahhh mengapa??? Ahhh aku lupa, sungguh lupa ‘sekarang aku telah dewasa’. Bukan lagi menjadi remaja labil yang harus di arahkan sehingga sampai pada ujung pelangi. Sekarang aku sadar, dunia ini memang kejam.. namun, diri sendiri lah sang setir yang harus menata jalannya sendiri. Apakah harus berjalan ikuti kekejaman zaman, atau angkat kaki dan melawan kekejaman itu sendiri.
 Ohhh aku lupa, aku… aku bukanlah magnet yang dengan mudahnya terbawa oleh kebiadaban panggung sandiwara ini. Kini aku sadar, sangatlah sadar.. aku harus berlari, takhlukkan sang mimpi bersama pelangi. Yaa bersama pelangi kebenaran ini.

Dan apakah kau tahu duhai kawan?? Pelangiku ini adalah satu-satunya cahaya dalam gelapku. Cahaya kebenaran yang ku peroleh setelah aku mengerti tentang hakikat kebenaran islam yang sesungguhnya. Kini ialah menolongku dan sumber kekuatanku dalam menghadapi kerasnya likaliku dalam meraih mimpi. TUHANKU dan PELANGIKU, mengajarkanku bahwa hidup ini terjal, dan akan menjadi mudah ketika aku selalu menjadikanNya sebagai tumpuhan hidup.
Apa kau tahu, MUNGKIN DI MATAMU PELANGIKU INI ADALAH HINA!! Suatu ajaran yang menyimpang atau bahkan tidak sesuai dengan kebenaran sejati. Bukan lagi asing, bahkan sudah terbiasa ketika salah di antara kalian menghina bahkan merendahkan pelangiku ini. Penjara suciku ini menjadi bulan-bulanan makhluk berfikiran sempit atau bahkan juga di antara kalian, yang tanpa akal sehat menghujat tanpa di sertai dengan ilmu yang luas. Apa kalian tak takut dengan firmanNya,

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ                                                                                                                                              “Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191)

Hakimilah sesuatu itu buruk, ketika anda mengetahui dengan akal sehat dan ilmu maha luas anda bahwa itu adalah buruk. Namun, janganlah sesekali anda mengotori lisan anda dengan menjudge sesuatu tanpa di sertai dengan dasar ilmu, karena akan menjadi sebuah fitnah yang keji bila ternyata apa yang anda katakan adalah dusta dan tidak sesuai dengan kebenaran yang nyata.
Islam adalah keindahan. Dan di dalamnya terdapat bermilyaran ilmu yang beragam. Maka, gunakanlah hati dan akal sehatmu untuk memilih siapakah pelangi terbaik diantara milyaran keanekaragaman itu.



BERLARILAH KAWAN, TEMUKANLAH SEBUAH KEBENARAN SEJATI DENGAN AKAL SEHATMU!!




>>>OH ALLAH I’M SO GRATEFUL, YOU BLEST ME TO BE SYIA ‘ALI <<< :')

Categories

Follow me on Facebook

Follow me on Tumblr

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Powered by Blogger.
Adsense Indonesia

About Author

Hamba Tuhan yang sedang belajar menulis.

Video of Day | Click on the link below to download the video!

Popular Posts