SEBERKAS PELANGI DI SUDUT GELAPKU
Duhai manusia, aku ingin bercerita.. haha dengarkanlah..
dengarkanlah orang tak bermakna ini ingin sejenak berkisah.
Aku ingin bercerita tentang bagaimana pelangi di balik air
mataku ini menjadi cahaya dalam hari-hariku. Pelangi yang mungkin tak semua
orang mendapatkannya. Pelangi yang mana keberadaaannya terasingkan. Pelangi
yang mana keindahannya telah terselimuti oleh kebiadaban zaman.. dan aku, AKU
MENEMUKANNYA DENGAN IZIN TUHAN.
Semua berawal dari ketertatihanku 3tahun silam. Ketika itu
bisikan Tuhan telah menggiringku ke dalam tempat asing nan kejam yang berdiri
di atas tirai-tirai keterasingan. Tempat itu begitu kejam. Mengapa?? Karena ia
telah memisahkanku dari orang-orang tersayangku. Ia memisahkanku dari tempat terindah
yang disanalah ku jumpai dia, dan mereka yang menjadikanku bak seorang putri.
Namun, semuanya hilang dan terhempas sirna ketika ku harus mengunci hidupku
rapat-rapat pada ruang sempit nan asing itu.
Satu bulan berlalu, namun masih terlalu berat bagiku untuk
bangkit dari keterasinganku. Dan keberadaanku terasingkan.. benar-benar
terasingkan. Ku jumpai makhluk-makhluk berakal yang tak ku kenal, ilmu-ilmu
yang tak pernah terdengar, dan apalahh saat itu hanyalah air mata, satu-satunya
penguat dalam keterasinganku.
Beberapa bulan berlalu, “Dan aku mulai mengenalmu, duhai
pelangi!” pelangi itu mulai menyapaku melalui bisikan-bisikan naluri yang
semakin kuat dan dendrit-dendrit dalam otak yang bekerja keras menggali dan
memahami siapakah pelangi itu sebenarnya. Aku merasa pelangi ini memiliki
sebongkah cahaya yang terselubung. Dan sampai pada akhirnya, aku mulai menguak
bahwa,.. INILAH KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA. Yaa pelangi inilah sosok kebenaran
yang selalu ku nanti-nantikan. Tak
peduli dengan kicauan makhluk-makhluk berfikiran sempit di luar sana yang
mencemooh kebenaran sang pelangi.. tetapi di sini, dengan hati, naluri dan AKAL
SEHATku.. aku mengerti bahwa inilah kebenaran.
Di asrama ini.. keterasingan itu lambat laun mulai mereda.
Aku tak lagi menjadi sesosok makhluk terasingkan. Bahkan keterasingan itu sudah
melebur menjadi kebahagiaan yang nyata karna terjammah oleh kasih sayang di
antara kami. Dan aku bersyukur karna Tuhan telah mengirimku ke dalam pejara
suci ini. Asrama tercinta yang di sinilah ku temui indahnya pelangi kasih
sayang di tengah-tengah ganasnya dunia.
Hingga pada akhirnya sang waktu mengharuskanku beranjak
pergi dan tak kembali. Aku terisak, sungguh terisak. Sebuah perpisahan perih
lumpuhkan hati harus ku jumpai pada April 2014
yang lalu. Kini aku harus menerjang badai kebiadaban seorang diri. Tanpa
asrama yang melindungiku, dan juga tanpa orang-orang terkasih yg menjagaku.
Kini aku harus berjalan bahkan berlari meraih mimpi. Dan kini aku merasakan
ketertatihan itu kembali. Ketertatihan 3tahun yg lalu ketika jiwaku pertama
kali berkenalan dengan penjara suci itu. Aku mulai terjatuh. Aku mulai
merasakan betapa kejamnya kebiadaban dunia ini. Ahhh ini bukan duniaku. Dunia
luar nan kejam yang tak berperasaan. Aku tak lagi menghirup aroma surgawi yang
kerap kali ku temui di dalam penjara kesayanganku.
Ahhh mengapa??? Ahhh aku lupa, sungguh lupa ‘sekarang aku
telah dewasa’. Bukan lagi menjadi remaja labil yang harus di arahkan sehingga
sampai pada ujung pelangi. Sekarang aku sadar, dunia ini memang kejam.. namun,
diri sendiri lah sang setir yang harus menata jalannya sendiri. Apakah harus
berjalan ikuti kekejaman zaman, atau angkat kaki dan melawan kekejaman itu
sendiri.
Ohhh aku lupa, aku… aku bukanlah magnet yang dengan mudahnya terbawa oleh kebiadaban panggung sandiwara ini. Kini aku sadar, sangatlah sadar.. aku harus berlari, takhlukkan sang mimpi bersama pelangi. Yaa bersama pelangi kebenaran ini.
Ohhh aku lupa, aku… aku bukanlah magnet yang dengan mudahnya terbawa oleh kebiadaban panggung sandiwara ini. Kini aku sadar, sangatlah sadar.. aku harus berlari, takhlukkan sang mimpi bersama pelangi. Yaa bersama pelangi kebenaran ini.
Dan apakah kau tahu duhai kawan?? Pelangiku ini adalah
satu-satunya cahaya dalam gelapku. Cahaya kebenaran yang ku peroleh setelah aku
mengerti tentang hakikat kebenaran islam yang sesungguhnya. Kini ialah
menolongku dan sumber kekuatanku dalam menghadapi kerasnya likaliku dalam
meraih mimpi. TUHANKU dan PELANGIKU, mengajarkanku bahwa hidup ini terjal, dan
akan menjadi mudah ketika aku selalu menjadikanNya sebagai tumpuhan hidup.
Apa kau tahu, MUNGKIN DI MATAMU PELANGIKU INI ADALAH HINA!!
Suatu ajaran yang menyimpang atau bahkan tidak sesuai dengan kebenaran sejati.
Bukan lagi asing, bahkan sudah terbiasa ketika salah di antara kalian menghina
bahkan merendahkan pelangiku ini. Penjara suciku ini menjadi bulan-bulanan
makhluk berfikiran sempit atau bahkan juga di antara kalian, yang tanpa akal
sehat menghujat tanpa di sertai dengan ilmu yang luas. Apa kalian tak takut
dengan firmanNya,
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ “Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191)
Hakimilah sesuatu itu buruk, ketika anda mengetahui dengan
akal sehat dan ilmu maha luas anda bahwa itu adalah buruk. Namun, janganlah
sesekali anda mengotori lisan anda dengan menjudge sesuatu tanpa di sertai
dengan dasar ilmu, karena akan menjadi sebuah fitnah yang keji bila ternyata
apa yang anda katakan adalah dusta dan tidak sesuai dengan kebenaran yang nyata.
Islam adalah keindahan. Dan di dalamnya terdapat bermilyaran
ilmu yang beragam. Maka, gunakanlah hati dan akal sehatmu untuk memilih
siapakah pelangi terbaik diantara milyaran keanekaragaman itu.
BERLARILAH KAWAN, TEMUKANLAH SEBUAH KEBENARAN SEJATI DENGAN
AKAL SEHATMU!!
0 comments:
Post a Comment