Yerusalem Pindah Tangan, Donald Trump Tuai Kecaman
#LatePost
Belakangan, masyarakat dunia dibuat gempar oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem serta pengakuannya yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menanggapi hal tersebut, sebuah kelompok bernama SMIQ (Solidaritas Muslim Indonesia untuk Al-Quds) menggelar aksi demo di depan Bundaran Air Mancur Jl. Pahlawan, Semarang, pada Senin (11/12).
Aksi yang dimulai pukul 14.00 WIB itu juga dihadiri oleh sekitar 500 umat Muslim dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Berbagai atribut pun turut mewarnai aksi tersebut. Mulai dari bendera Palestina, bendera Indonesia, baliho, poster, hingga selebaran bertuliskan “SAVE AL-AQSHA”. Sambil mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia, masa menyuarakan kecamannya terhadap Israel dan AS pada umumnya serta Donald Trump pada khususnya.
“Saudara sekalian, kita menyaksikan bahwasanya apa yang terjadi sekarang ini dibuka terang-terangan oleh Amerika. Mereka tidak akan pernah berada di belakang Palestina. Mereka berupaya Melenyapkan bangsa Palestina. Saudara Sekalian, tidak ada di dunia ini seorang presiden yang lebih dungu dari Donald Trump. Mumpus Donald Trump,” ujar salah satu orator.
Selang 40 menit, aksi dilanjutkan dengan long march menuju kantor DPRD Jawa Tengah sembari menyuarakan yel-yel yang berbunyi “Mampus Amerika, Mampus Israel, Terkutuk Donald Trump” secara terus menerus. Di depan kantor DPRD, orasi kembali dilakukan hingga pukul 15.30 WIB.
Pada saat orasi berlangsung, beberapa panitia membagikan selebaran berisis pernyataan sikap SMIQ terkait Yerusalem. Di dalamnya berisi seruan kepada segenap umat Islam untuk menyatakan protes keras dengan berbagai cara yang dimungkinkan atas kebijakan pemerintahan AS yang dinilai menginjak-injak harkat dan martabat bangsa Palestina serta hakikat Al-Quds (Yerusalem) sebagai kota suci umat beragama. Pada poin lainnya SMIQ juga menyeru umat Muslim untuk senantiasa menghindari perpecahan internal yang dinilai akan melemahkan barisan dalam menghadapi konspirasi AS dan Israel yang berniat melenyapkan kiblat pertama umat Islam.
Demo solidaritas untuk Palestina ini berjalan damai serta tidak menimbulkan kemacetan. Di akhir orasi, aksi perobekan bendera Israel dilakukan sebagai simbol telah terlaksananya demo pada hari itu. Demo diakhiri dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri serta pembacaan doa secara bersama-sama. (Zahra)
#liputan
#latepost
0 comments:
Post a Comment