123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Monday, October 26, 2015

Sampai Jumpa di Alam Cinta II Short Story


Kau benar kak, tak ada satupun yang bisa kita harapkan kecuali Tuhan. Pantas saja kau ingin sekali cepat2 pergi dan berjumpa dengan ayah. Ahh mengapa tak kau tularkan saja parasit itu padaku, akupun sama sepertimu, ingin bersender dibahunya yang hangat dan berbagi cerita dengannya.

(Kring..kring..) Dering telepon darimu menyadarkanku dari gerutu hatiku. Ahh lagi-lagi kau membuatku kesal. Segera ku matikan teleponmu dan ku balas dengan sms.
"Ada apa? Sms aja!"
"Berapa kali sudah kau matikan teleponku? Aku ingin membicarakan hal penting denganmu!"
"Ah aku sedang sibuk. Jelaskan saja di sms!"
"Ahh coba ada waktu, aku ingin bertatap muka denganmu dan membicarakannya langsung. Tapi sayang kesibukanku akan pekerjaan membuatku lupa daratan."
"Ya sudah. Urusi saja urusanmu yang maha penting itu!"
-.-

Dasar lelaki, ternyata benar katamu kak. Tak ada lelaki yang setulus ayah. Pantas saja kau dulu begitu. Ahh aku jadi teringat terakhir kali kau menangis karna dikecewakan. Dan anehnya sekarang ia datang lagi. Mungkin untuk menebus rasa bersalahnya, atau mungkin hanya hendak menyapa lalu pergi lagi. Tapi jikalau memang sebagai penebusan rasa bersalah, lalu apa yang harus ku jelaskan kak?? Apa yang harus ku perbuat??

Malam menjemput pagi, pagi menjemput siang, dan siang kembali menjemput malam. Dering telepon dari nomor yang sama tak henti-hentinya mengusikku. Ahhh aku tak tahu bagaimana harus menjelaskan. Di satu sisi aku membencimu, di sisi lain hatiku menaruh kasihan padamu. Dulu kau begitu mengecewakan, tapi kini kau datang seolah mengabarkan  tentang kerinduan yang kian mencekik hatimu. Akupun jadi sering terjebak sendu manakala tak sengaja membaca smsmu yang itu, "Kau baik-baik sajakan?? Ku mohon angkat teleponku! Aku ingin menemuimu, sementara kesibukan menghadangku!" 
Akhirnya karena sebuah rasa empati yang tiba-tiba mendobrak hatiku, aku memberanikan diri untuk mengangkat teleponmu. 

Dan kau tahu kak? Sungguh aku bisa merasakan betapa ia merindu, betapa ia tulus mencinta, dan betapa ia ingin bertatap muka dan segera mengakhiri segala kecamuk dalam jiwa.

Dan pada waktu itu pula, dengan suara lirih ku sampaikan ucapan tegas tak panjang yang mungkin terdengar asing di telingamu.
"Temui aku besok sore di taman terakhir kita bertemu! Atau tidak sama sekali!"
###

Sore yang sebenarnya damai itu tiba-tiba menjadi sore yang mencekam. Sedari tadi kau sudah membunyikan dering handphoneku berkali-kali. Mengabarkan kalau kau sudah satu jam berada di taman itu. Tapi karena perasaanku yang kalut dan belum bisa tenang, aku masih berputar-putar mengelilingi kamar bak orang kebingungan. Ahh apa yang harus ku katakan??

Satu jam berlalu, akhirnya dengan penuh keberanian yang ku paksakan, aku berjalan gontai menemuimu. Lalu ku sapa dirimu yang terlihat seperti orang kebingungan mencari barang hilang.
"Salam. Sudah menunggu lama ya?"
"Ehhhhm kok..."
"Hhe perkenalkan akuu... ..."
"Dila kan?? Ohhiya iya beberapa kali kakakmj sempat cerita tentangmu."
"Hehe salam kenal mas!"
"Salam kenal juga Dila :)"
Lalu timpalmu lagi, "Tumben mau nemenin Dira jalan.. btw Dira nya mana??"
Dugg. Kak.. sungguh aku bingung mau bilang apa!! :'(
"Mas Jojo.. ee"
"Iya? Dimana dia?"
Sttt tiba2 intuisiku mengatakan sesuatu, "Ehmm kak Dira lagi di taman melati dekat sini kak.. ayo mending kita susul biar gak nunggu lama!!"
Tanpa pikir panjang, aku segera menyeretmu ke sebuah tempat yang harum semerbak bunga melati yang tak jauh dari taman itu.
"Loh.. apa yang dia lakuin disini Dila? Ohh apa kalian mau menziarahi seseorang?"
KAK DIRAAAAA :'(
Aku menarik napas mencoba merelaxkan diri, lalu pelan-pelan mulai menjelaskan.
"Lihatlah batu nisan itu mas, sebelah kanan itu adalah makam ayah kami," (hening) "Dan sebelab kirinya .... ada..."

Ahhh aku tak sanggup lagi kak!! Hatiku benar-benar tak tega menyaksikan detik-detik rapuhnya hati lelaki itu.

"Heyy apa maksudmu???" Kau mencoba tenang dan melanjutkan, "Ehm Dila, maksudku itu saudara kalian kah? Ku kira cuma kamu yang namanya mirip dengan Dira. Ternyata ada yang lebih mirip?? Saudara kalian yang mana??"
"Mas Jo..! Sadarlah!! Mas Jo harus terima! Kak Dira sudah dijemput Tuhan 3 bulan yang lalu mas!!"

Aku semakin teriris kak.. lelaki itu sungguh rapuh. Lalu aku pun tak tahan lagi. Segera ku serahkan surat titipan kakak dulu, dan lekas pergi.

Dengan raga yang tak lagi berdaya, kau mulai membaca surat usang itu,

"Dear kamu yang selalu ku perbincangkan dihadapan Tuhanku. Maaf jika pesanku ini adalah pesan terakhir yang ku tulis untukmu. Kau tahu, ketika aku memaksakan seluruh kekuatan jemariku untuk menulis surat ini, sebenarnya aku sedang menunggumu menyapaku kembali. Aku gelisah karna ku takut sang waktu lebih dahulu menjemputku sebelum aku berjumpa denganmu. Aku sangat takut, jika nanti aku tertidur, aku tak bisa mengembalikan ruhku sehingga aku terpisah alam denganmu, sedang aku belum melihatmu dan mengucapkan salam perpisahan padamu di alam yang sama.
Oh andai kau tahu, sungguh keringkihanku akan parasit yang menumbangkan kekebalan tubuhku saat ini tak dapat lagi ku kuatkan. Aku benar-benar ringkih dan pupus harapan. Sebenarnya aku tahu penawar apa yang bisa meredakan rasa sakitku. Apa kau tahu? Kau adalah penawar itu. Tapi sayangnya kau tak tahu. Kesibukanmu akan bisnis yang kau geluti membuatmu lupa untuk sekedar menoleh ke arahku. Aku sedang berjuang dengan maut yang kapan saja bisa mencabutku. Tapi kau dimana?? Kau terlalu kejam. Sungguh kau benar-benar kejam, tetapi tetap saja ku maafkan.


Jadi, untukmu yang namanya selalu ku hembuskan disetiap doaku, jika suatu saat nanti kau mencariku, berhentilah menyalahkan dirimu. Berbalik arahlah dan temukan kehidupan barumu.
Tenang saja, aku sudah memaafkanmu!!

Sampai jumpa di alam cinta ya ;)


Dariku, wanita yang diam-diam tersakiti olehmu tetapi tetap saja memaafkan."


-dfz- 26/10/2015 

  3 comments:

Categories

Follow me on Facebook

Follow me on Tumblr

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Powered by Blogger.
'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Adsense Indonesia

About Author

Hamba Tuhan yang sedang belajar menulis.

Video of Day | Click on the link below to download the video!

Popular Posts